Hujan Deras Picu Longsor, Rumah Warga Nyatnyono Rata Tertimpa Talud: Polisi, TNI, dan Warga Bergerak Cepat

    Hujan Deras Picu Longsor, Rumah Warga Nyatnyono Rata Tertimpa Talud: Polisi, TNI, dan Warga Bergerak Cepat

    SEMARANG - Hujan deras yang mengguyur wilayah Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Rabu siang (5/11/2025) memicu longsornya talud hingga menimpa rumah milik Jas’an (74), warga Dusun Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa tersebut menyebabkan sebagian besar bangunan rumah korban rusak berat.

    Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyampaikan, personel Polsek Ungaran Barat, dibantu TNI, BPBD Kabupaten Semarang, dan warga sekitar, langsung turun ke lokasi untuk membantu proses evakuasi serta pembersihan material longsoran.

    “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Personel kami bersama TNI dan BPBD bergerak cepat membantu korban, mengevakuasi barang-barang, serta membersihkan material longsoran dari rumah warga, ” ujar AKBP Ratna.

    Sementara itu, Kapolsek Ungaran Barat AKP Sugiyarta, S.H., M.H. menjelaskan, talud yang longsor berada di lahan milik korban sendiri dan baru selesai dibangun beberapa pekan lalu. Kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi diduga menjadi pemicu utama kejadian tersebut.

    “Saat kejadian sekitar pukul 12.00 WIB, korban sedang berada di ruang depan bersama istrinya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang rumah. Tak lama kemudian, separuh bangunan rumah mereka tertimpa longsoran talud, ” ungkap AKP Sugiyarta di lokasi.

    Dari hasil pendataan awal, talud yang ambruk memiliki panjang sekitar 17 meter dan tinggi 6 meter. Material longsoran berupa batu dan tanah menimpa bagian belakang rumah, merusak dapur serta kamar tidur.

    Warga sekitar bersama petugas bahu-membahu membersihkan sisa material dan memperkuat bagian lereng yang masih rawan. Meski sempat panik, Jas’an dan istrinya bersyukur bisa selamat dari musibah tersebut.

    “Saya cuma dengar suara keras dari belakang. Alhamdulillah, saya dan istri sempat lari ke luar sebelum tembok roboh, ” tutur Jas’an, dengan nada haru.

    Kapolres Semarang mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di wilayah perbukitan dan daerah rawan longsor.

    “Musim hujan sudah mulai intens. Kami mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi tanah longsor, pohon tumbang, dan banjir. Jika melihat tanda-tanda retakan tanah atau genangan air tidak wajar, segera lapor ke aparat setempat, ” tegas AKBP Ratna.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi warga untuk selalu memperhatikan kondisi struktur tanah dan saluran air di sekitar tempat tinggal, terutama saat cuaca ekstrem melanda. (*)

    polressemarang tnidanpolriuntukrakyat nyatnyonosiagabencana ungaranbarat hujanderaslongsor semarangtanggapbencana gotongroyongpedulisesama polressemarang tnidanpolriuntukrakyat nyatnyonosiagabencana ungaranbarat hujanderaslongsor semarangtanggapbencana gotongroyongpedulisesama
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Puting Beliung Terjang Tengaran: Pohon Raksasa...

    Artikel Berikutnya

    Eksistensi Peradilan Agama Dibedah dalam...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Ketum Bhayangkari Beri Bantuan hingga Hibur Anak-anak Korban Bencana di Tapanuli Tengah
    Mabes Polri Berangkatkan 219 Personel dan Bantuan Logistik untuk Mitigasi Bencana Alam di Sumatera Utara
    Polri Kerahkan Pasukan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar — Percepatan Tanggap Bencana & Dukungan Penanganan Lapangan
    Polsek  Pekutatan Gerak Cepat Tangani Pohon Tumbang di Jalur Utama Jembrana
    Rijalul Fikri: Retorika Teknokrasi Menghadapi Kematian di Jakarta

    Ikuti Kami